Kata Pengantar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh,
Alhamdulillahirabbil alamin, dengan memanjatkan
puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga pengelola Perpustakaan SMA Negeri 98 Jakarta.dapat menyelesaikan
Laporan dan Penyusunan Rencana Kerja Perpustakaan tahun 2022-2023.
Laporan Program Kerja Perpustakaan ini
disusun untuk memaparkan tujuan pengelolaan perpustakaan itu sendiri.
Salah satu tujuan umum perpustakaan adalah menyediakan bahan pustaka untuk
memenuhi kebutuhan anak didik dan pendidik dalam kegiatan belajar sehari-hari.
Kemudian tidak kalah penting adalah tujuan perpustakaan yaitu sebagai sumber
tempat pengembangan kemampuan berpikir intelektual yang mandiri dan berwawasan
global untuk membentuk sikap kreatif, inovatif, dan mengembangkan minat dan
bakat siswa, baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun kegiatan
ekstrakulikuler. Oleh karena itu sangat penting sekali perpustakaan sekolah
perlu perhatian dari pihak warga sekolah dan memerlukan pengembangan khusus
demi terbentuk sebuah perpustakaan ideal di SMA Negeri 98 Jakarta.yang
merupakan jantung sebuah sekolah.
Guna meningkatkan mutu pendidikan serta
pemanfaatan sarana penunjang yang terdapat dalam perpustakaan. Maka laporan dan
penyusunan rencana kerja kami buat seefisien dan sesederhana mungkin , walaupun
dalam laporan dan penyusunan rencana kerja perpustakaan ini kurang
sempurna, kami telah berusaha dengan maksimal tetapi kami menyadari
keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran yang dapat
membantu dan menambah wawasan kami dalam pengelolaan manajemen perpustakaan di SMA
Negeri 98 Jakarta.
Jakarta, Desember 2022
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu menyesuaikan
dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan
teknologi informasi. Dilihat dari perkembangan teknologi informasinya
perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional,
elektronik, digital hingga perpustakaan "virtual". Kemudian dilihat
dari pola kehidupan masyarakat berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan
masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, dan sebagainya. Kemudian
juga dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sekarang ini banyak
bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan
anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi),
perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.
Pengertian perpustakaanpun berkembang dari waktu ke waktu.
menurut Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa " perpustakaan
merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan
mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional.
Kemudian perpustakan jika tinjau secara umum adalah sebuah
bangunan yang berisi kumpulan koleksi buku dari berbagai kategori didalamnya
dan koleksi penunjang pustaka lainnya. Sedangkan Perpustakaan sekolah
adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya
oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah untuk
mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo
Basuki, 1993).
Di samping itu dalam penjelasan Undang-Undang Pendidikan Nasional
kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber belajar di sekolah yang amat penting
tetapi bukan satu satunya adalah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber
belajar di sekolah perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah
tersebut. Mengingat pentingnya peran perpustakaan sekolah maka perlu adanya
suatu pengelolaan atau manajemen yang tepat dan cepat sehingga fungsi
perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Namun masalahnya sekarang adalah
tidak sedikit perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang
profesional. Kalaupun sudah baik, bagaimana perpustakaan sekolah mampu memenuhi
kebutuhan penggunanya akan berbagai pengetahuan dan informasi secara
mudah dan cepat di era globalisasi ini. Untuk itu diperlukan suatu sistem
informasi managemen perpustakaan (SIM Perpus) dengan memanfaatkan komputer.
Akan tetapi mampukah para pengelola perpustakaan terutama kepala sekolah
sebagai stake holder di sekolah mewujudkan perpustakaan
sekolah yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dengan
menggunakan SIM Perpustakaan?. Jawabannya sebenarnya tidak terlalu rumit karena
rata-rata sebuah sekolah hanya memiliki ratusan koleksi buku tidak seperti
perpustakaan daerah atau provinsi yang mempunyai ribuan atau ratusan ribu
koleksi buku.
Karena pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah maka ada sebuah
pepatah mengatakan "Perpustakaan sebagai jantung sebuah lembaga
pendidikan". Oleh karena itu sudah selayaknya mendapatkan porsi dan
posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak,
khususnya kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi
perpustakaan di sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku
bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan hanya sebagai tempat bermain
anak-anak murid saat tidak ada KBM. Itulah yang kebanyakan terjadi
disekolah-sekolah yang ada dinegri ini. Hal ini tentu sangat ironis dan tidak
mendidik.
Dari berbagai sudut pemikiran diatas, Pengelola Perpustakaan SMA
SMA Negeri 98 Jakarta. berupaya melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan
fungsi perpustakaan sekolah untuk mendukung program dan visi-misi sekolah.
Berbagai program dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi
ruang yang lebih besar agar perpustakaan sekolah sebagai center of
knowledge (pusat ilmu pengetahuan) dapat terealisasi secara optimal.
B. Visi dan Misi Perpustakaan
Sekolah
VISI
:
Memberikan
pelayanan yang efektif, cepat, dan mudah serta menjadikan perpustakaan sekolah
sebagai pusat ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi sehingga mampu sebagai penunjang dalam proses belajar
mengajar sesuai perkembangan kurikulum
MISI
:
- Meningkatkan layanan perpustakaan yang efektif ,efisien ,cepat dan mudah
- Memberikan
layanan kepada pengguna perpustakaan dengan baik dan sesuai dengan
perkembangan.
- Menyediakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah
TUJUAN
- Menyelenggarakan layanan perpustakaan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
- Menyediakan koleksi bahan pustaka dan
sarana perpustakaan yang memadai secara bertahap sesuai kebutuhan dan
kemampuan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran
- Menyelenggarakan
layanan kepada pengguna perpustakaan sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi.
- Menyediakan
sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat menunjang keberhasilan
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
- mengembangkan
minat membaca serta mengembangkan kemampuan belajar mandiri siswa sekolah
dengan menggiatkan GLS (Gerakan Literasi Sekolah).
C. Landasan
Progam Kegiatan
Terwujudnya
perpustakaaan sekolah yang berdaya guna dan berhasil guna di sekolah, menjadi
pusat kegiatan belajar mengajar, dan terbinanya anak didik menjadi gemar
membaca, bisa membaca. Untuk pembinaan dan pengembangan tersebut dapat dipetik
beberapa langkah sebagai landasan antara lain :
D. DASAR HUKUM
1.
Undang
– undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional
2.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3.
Undang
– undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan
4.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
5. Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.0103/0/1981 tanggal 11 Maret 1981. Mengenai
pokok-pokok kebijakan Pembinaan dan pengembangan perpustakaan
sekolah di Indonesia
E. Maksud
dan Tujuan
Dengan melihat latar belakang
maka maksud dan tujuan perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk :
1. Menyediakan buku-buku
pengetahuan sebagai bahan ajar bagi guru dan sumber bacaan bagi siswa
2. Mengembangkan minat,
kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan
dalam berbagai sektor kehidupan
3. Mengembangkan kemampuan
mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi
4. Mendidik siswa agar
memelihara dan memanfaatkan bahan pustakan secara tepat guna dan berhasil guna
5. Meletakkan dasar kearah
proses pembelajaran mandiri
6. Memupuk dan
mengembangkan minat dan bakat siswa
7. Menumbukan penghargaan
siswa terhadap pengalaman imajinatif
8. Mengembangkan kemampuan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggungjawab dan usaha sendiri
9. Mengembangkan kemampuan
berpikir siswa secara kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah
10. Membantu siswa, guru,
dan staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
F. Fungsi
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan
Sekolah berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat
penelitian sederhana dan rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan
dengan kurikulum yang diterapkan di SMA Negeri 98 Jakarta, perpustakaan sekolah
berfungsi:
1. Wadah atau wahana pengetahuan, administrasi dan organisasi yang
sesuai sehingga memudahkan penggunaannya
2. Sumber rujukan (reference centre) siswa, guru, tenaga bimbingan,
tenaga administrasi dan pegawai yang berada dibawah naungan SMA Negeri 98 Jakarta
3. Sarana pendukung dalam proses belajar mengajar, guna mencapai
tujuan pendidikan nasional
4. Pusat informasi bagi kegiatan belajar mengajar
5. Sumber yang menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan
penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti kegiatan yang berkaitan dengan
budaya, seni, kreasi dan budaya.
G. Ruang
Lingkup
Untuk memperjelas program
pengembangan perpustakaan sekolah khususnya Perpustakaan SMA
Negeri 98 Jakarta, ruang lingkup sekolah antara lain :
1. Administrasi
2. Pengadaan Sarana / Prasarana
3. Operasional
4. Laporan
H. Sumber
Dana
Untuk mengembangkan
perpustakaan perlu adanya sumber dana. Adapun sumber dana untuk pengembangan
perpustakaan SMA Negeri 98 Jakarta antara
lain :
1. RAPBS tahun 2021 - 2022
2. Dana BOS
I. Program
Kerja Perpustakaan SMA Negeri 98 Jakarta
Rencana kerja
perpustakaan sekolah yang tertuang dalam program kerja perpustakaan secara umum
akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi, visi dan
misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan
suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.
a.
Program Kerja Bulanan
BULAN |
PROGRAM KERJA |
Juli |
· Mendata Ulang
fasilitas penunjang perpustakaan |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
|
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Mendata ulang koleksi buku perpustakaan dan
buku paket |
|
· Mendata buku
yang rusak dan hilang |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian buku paket |
|
· Membuat
laporan bulanan yang di share kekelas
berupa grafik |
|
Agustus |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil siswa
/ siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
|
|
September |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
Oktober |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil siswa
/ siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
Nopember |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
Desember |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan dan semester pertama di share kekelas berupa grafik |
|
Januari |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
Februari |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani pendaftaran
anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
Maret |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil siswa / siswi
yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
April |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil siswa /
siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
Mei |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani
pendaftaran anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Membuat
laporan bulanan di share kekelas berupa grafik |
|
Juni |
· Pengolahan
bahan pustaka yang baru |
· Membuat NIB,
Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku, Sampul |
|
· Memperbaiki
buku yang rusak |
|
· Melayani pendaftaran
anggota baru |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian |
|
· Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman |
|
· Melayani
peminjaman dan pengembalian buku paket |
|
· Membuat
laporan bulanan, semester kedua dan tahunan
di share kekelas berupa grafik |
b.
Program jangka pendek
a) Meningkatkan minat baca
murid, guru, dan warga sekolah lainnya
b) Menambahkan koleksi
bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pegguna layanan
perpustakaan
c) Menyediakan dan melengkapi
fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan
d) Menerbitkan kartu
perpustakaan bagi siswa
e) Menyediakan dan
menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah
f) Mengolah dan
mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu sehingga memudahkan
penggunaannya
g) Memelihara bahan pustaka
agar tahan lama dan tidak cepat rusak
h) Menerbitkan berbagai
administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, labeling, catalog OPAC, dll
i) Inventarisasi,
klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka
j) Entry data anggota perpustakaan
pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP)
k) Pelayanan peminjaman
buku perpustakaan
l) Penerbitan Surat Tandan
Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas XII sebagai syarat
pengambilan Ijazah
c.
Program Jangka Panjang
a. Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis ICT
b. Menerapkan E-Library learning
c. Merealisasikan kualitas dan kuantitas buku minimal 5000 Judul buku
d. Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan
menyenangkan.
BAB
II
PENGORGANISASIAN
A. Struktur
Organisasi Perpustakaan
SMA NEGERI 98 JAKARTA
· Kepala
Sekolah :
Kastolani, M.Pd
· Kepala
Perpustakaan :
Dra. Dwi Mei Lestari
· Bagian teknis dan administrasi
: Sri Ujiati
B. Tugas
Masing-Masing Bagian Dalam Sistem Organisasi
Perpustakaan
1. Kepala Sekolah :
a.
Bertugas dan
bertanggungjawab utama segala penyelenggaraan kegiatan dibidang perpustakaan
sekolah.
b.
Membina dan membimbing
pengembangan organisasi perpustakaan sekolah
2. Kepala Bagian Perpustakaan
:
a.
Bertugas dan
bertanggungjawab tentang penyelenggaraan dan pengelolaan seluruh unit
perpustakaan sekolah.
b.
Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja dan
tata hubungan staf perpustakaan sekolah.
c.
Menetapkan kebijakan intern
yang khusus dalam bidangnya.
d.
Pembuatan program /
perencanaan bulanan.
e.
Merancang program kerja dan
rencana pengembangan perpustakaan setahun kedepan
f.
Membuat laporan dsb.
3. Bagian
Teknis & Administrasi
Bertugas
mengadakan pengadaan bahan pustaka dan pengolahannya :
a.
Administrasi Surat-Menyurat
b.
Menginventaris Koleksi dan
Sarana Perpustakaan
c.
Membuat Katalogisasi
deskriptif.
d.
Mengklasifikasi Koleksi
Perpustakaan
e.
Menginput data di Komputer
f.
Penyelesaian koleksi
g.
Perencanaan dana dan penggunaannya.
h.
Penyusunan koleksi dan
kartu katalog/OPAC
i.
Peminjaman dan pengembalian
bahan pustaka
j.
Pelayanan referensi
k.
Pelayanan jam perpustakaan
BAB III
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
SEKOLAH
A. Fungsi
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah dalam perannya di dunia
pendidikan mempunyai fungsi sebagai :
a.
Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum
dalam kurikulum sekolah
b.
Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
c.
Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu
luang (buku-buku hiburan)
d.
Pusat Belajar Mandiri bagi siswa
Dari beberapa fungsi tersebut maka dapat dilihat bahwa sudah
semestinya perpustakaan menjadi bagian integral dari sistem pembelajaran, bukan
lagi menjadi 'pelengkap' saja bagi keberadaan sebuah sekolah.
B. Konsep Dasar
Manajemen Perpustakaan
Manajemen dalam perpustakaan sekolah bukan
sekedar kegiatan menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu,
sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu berubah. Jadi manajemen merupakan
sebuah proses yang memfokuskan pada memperhatikan kegiatan dari hari ke hari,
menghadapi permasalahan isi dan integrasi dengan tujuan-tujuan sekolah.
Kegiatan manajemen adalah kegiatan yang mencerminkan adanya sebuah sistem,
terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau faktor untuk mendukungnya.
Beberapa faktor yang dapat ditemui dalam sebuah proses manajemen perpustakaan diantaranya
adalah:
a.
Kebijakan dan prosedur
b.
Manajemen Koleksi
c.
Pendanaan dan Pengadaan
d.
Manajemen Fasilitas
e.
Sumber Daya Manusia
f.
Perencanaan
Bagi
pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), kegiatan manajemen merupakan bagian
atau peran serta dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif perpustakaan harus
mampu mendukung kurikulum dan program-program sekolah.
Untuk mewujudkan manajemen perpustakaan yang
baik, maka pengelola perpustakaan perlu:
a.
Mengembangkan kemampuan professional sebagai guru-pustakawan
b.
Memperhatikan kemampuan yang diperlukan dan prosedur yang
dibutuhkan untuk dapat mengelola perpustakaan secara efektif – dari
perpustakaan yang sekedar bertahan hidup menjadi perpustakaan yang benar-benar
berjalan secara baik
c.
Mengembangkan kebijakan dan prosedur dengan prinsip-prinsip yang
mengaktualisasikan visi dari perpustakaan sekolah
d.
Memperlihatkan keterkaitan antara sumber-sumber informasi dan
tujuan dan prioritas sekolah, serta program perpustakaan.
e.
Menunjukkan peran guru-pustakawan melalui rencana manajemen.
C. Faktor-faktor Manajemen
Perpustakaan Sekolah
1. Prosedur dan Kebijakan
Prosedur merupakan 'CARA' atau 'BAGAIMANA' kegiatan dan aksi-aksi
akan dapat mengimplementasikan sebuah rencana spesifik atau menjalankan sebuah
kebijakan. Kebijakan sendiri mengarah pada 'MENGAPA' atau "APA'
prinsip-prinsip dari organisasi (sekolah/perpustakaan). Kadang kala sebuah
kebijakan terhadap perpustakaan sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi
kebijakan di lingkungannya, baik dari sekolah atau pemilik sekolah, dinas pendidikan,
pemerintah atau mungkin departemen pendidikan. Sebagai pengelola perpustakaan
(guru-pustakawan), maka kita perlu secara jelas memahami bagaimana mengelola
perpustakaan secara efektif, dimana kebijakan sekolah, yayasan, pemerintah dan
kebijakan lainnya harus dijalankan, dan prosedur harus dapat merefleksikan
kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri. Kebijakan disini termasuk didalamnya
pendanaan, pengelola, dukungan untuk guru-pustakawan dan faktor-faktor lain
yang berhubungan. Hal-hal yang perlu dilakukan Guru-pustakawan atau pengelola
kaitannya dengan prosedur dan kebijakan adalah:
a.
Melihat kembali sumber-sumber yang dimiliki dan
mendefinisikannya sesuai kebutuhan dan perkembangan kebijakan sekolah
b.
Melihat, memperhatikan dan memperbaharui prosedur-prosedur
lokal-Sirkulasi, Pemesanan pustaka, dll
c.
Membuat sebuah pernyataan visi dari perpustakaan sekolah yang
sesuai dengan kebijakan yang ada
d.
Memperhatikan kebijakan-kebijakan baru dari sekolah mengenai
perpustakaan sekolah
e.
Perpustaakaan juga perlu melakukan perencanaan strategis dalam
menentukan prosedur dan kebijakan dari perpustakaan itu sendiri, caranya:
· Mulailah dari sebuah visi
· Kemudian lakukan 'assessment' kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi
· Terakhir, buat sebuah kebijakan dan prosedur untuk berbagai
macam wilayah manajemen dimana anda bertanggungjawab di dalamnya.
Yakinkan dalam proses ini memperhatikan
prinsip-prinsip dalam kelompok yang mempunyai minat berbeda di sekolah. Selalu
lakukan cek pada kebijakan yang telah kita buat, apakah ada permasalahan atau
complain?, yang terpenting bahwa setiap membuat sebuah kebijakan atau prosedur
harus selalu mempertimbangkan visi, kebutuhan, dan keadaan dari sekolah atau
lembaga induknya. Karena pada prinsipnya perpustakaan sekolah harus dapat
mencerminkan visi dan misi sebuah lembaga pendidikan sekolah.
2. Manajemen Koleksi
Manajemen koleksi merupakan area kunci dari
tangungjawab seorang guru-pustakawan. Koleksi sendiri dapat didefiniskan
sebagai sebuah bahan pustaka atau sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola, dan
diolah dengan kriteria tertentu. Pengelolaan koleksi yang baik akan menentukan
sukses tidaknya sebuah program perpustakaan sekolah. Karena tanpa dikelola
dengan baik, maka koleksi akan tetap menjadi kumpulan atau tumpukan buku yang
tidak bermakna. Salah satu karakteristik dari sebuah koleksi perpustakaan
sekolah adalah beragamnya jenis sumber atau bahan pustaka tergantung pada
kebutuhan pengajar, ukuran atau jumlah koleksi, bagaimana cara mengaksesnya dan
keterbaruan. Banyak hal sebetulnya yang dapat dilakukan untuk mengelola
koleksi, mulai dari pengadaan, pengolahan teknis (seperti inventarisasi,
klasifikasi, pelabelan, penempatan, pemilihan), dan memang tentunya itu
membutuhkan perhatian yang serius dari guru-pustakawan. Dalam manajemen koleksi
sebetulnya jumlah bukan suatu hal yang menjadi sangat prinsip, akan tetapi
lebih penting bagaimana koleksi itu dapat dimanfaatkan dengan baik atau tidak.
Beberapa hal yang masuk dalam manajemen koleksi
diantaranya adalah:
· Pemetaan koleksi dan kurikulum
· Seleksi: Kebijakan dan Prosedur
· Kegiatan Katalogisasi
· Pemilahan / Weeding
· Rencana Pengembangan Koleksi
3. Pendanaan dan Pengadaan
Pendanaan adalah masalah yang sering menjadi 'momok' bagi sebagian
pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaannya. Untuk itu masalah
pendanaan ini harus direncanakan sedini mungkin. Melalui sebuah 'assesment'
terhadap koleksi dan tujuan pengembangan program-program, sebuah rencana
pendanaan dapat dilakukan dan dikeluarkan dalam sebuah dokumen perencanaan bagi
perpustakaan sekolah. Sebuah rencana pendanaan akan membantu kita dalam
meyakinkan dewan sekolah atau pemilik sekolah untuk menyetujui dan juga sebagai
bukti akuntabilitas dari program-program perpustakaan. Rencana pendanaan harus
menjadi bagian 'integral' dari pendanaan rutin sekolah. Langkah selanjutnya
apabila sudah disetujui, maka tugas dari pengelola perpustakaan untuk merancang
dan mengawal penggunaan dana yang sudah diajukan. Hal ini harus dilakukan
secara sistematis dan sesuai dengan prosedur yang sudah dirancang sebelumnya.
Kegiatan pendanaan ini sangat erat hubungannya dengan sebuah kegiatan
pengadaan. Pengadaan di perpustakaan dapat meliputi pengadaan koleksi,
fasilitas, ruang, alat maupun lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rencana pendanaan:
· Pertimbangkan biaya untuk pengiriman, biaya repackaging, biaya
untuk
pajak,
dan sebagainya
· Rencana pendanaan harus berkesinambungan dari tahun ke tahun
Tiap sekolah atau institusi mungkin mempunyai format perbedaan
dalam hal pendanaan, yakinkan bahwa hal ini sesuai dengan kebijakan yang ada
· Masukan pendanaan untuk buku atau koleksi yang rusak atau hilang
· Yakinkan bahwa setiap pengeluaran dana tercatat dengan baik untuk
keperluan akuntabilitas
· Dokumen pendanaan akan sangat membantu kita dalam merancang
pengeluaran operasional perpustakaan
· Yakinkan bahwa proses seleksi bahan pustaka memperhatikan rencana
pendanaan yang ada
4. Fasilitas
Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang
perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan. Seringkali yang terjadi
masalah perpustakaan adalah masalah 'ketiadaan' atau 'ketidakberdayaan'
fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana
pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Biasanya tiap level sekolah mempunyai
karakteristik masing-masing dalam perencanan fasilitas. Namun yang penting
dalam pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni:
a. Nyaman (Comfort)
b. Terbuka (Welcome)
c. Kemudahan bagi pengguna
(User-friendly)
Ketika kita merancang
sebuah fasilitas untuk perpustakaan sekolah, setidaknya ada beberapa prinsip
yang harus dipenuhi:
Ø Tata letak harus dapat
menunjukkan bahwa perpustakaan dapat difungsikan dengan baik.
Ø Desain harus
memperhatikan aspek estetika dan ergonomis.
Ø Akses ke bahan pustaka
ruang, dan informasi harus mudah bagi semua pengguna.
Ø Harus diperhatikan
masalah arus 'lalu-lintas' pengguna, keselamatan dan keamanan.
Ø Ruangan sedapat mungkin
mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk keperluan penyimpanan dan
pengolahan.
Namun demikian guru-pustakawan dapat mengeksplorasi sendiri
kebutuhan dan juga hal-hal lain menyangkut fasilitas ini. Ya mungkin dengan
terlebih dahulu melihat kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan
perpustakaan sekolahnya.
5. Manajemen SDM
Faktor lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah
adalah masalah sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui
bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan perpustakaan 'hanya' menjadi kerjaan
'sampingan' sehingga tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa kasus
ketiadaan SDM ini membuat sekolah sama sekali tidak memperdulikan adanya
perpustakaan sebagai bagian integral dari sistem pendidikannya. SDM atau staf
pengelola perpustakaan merupakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan.
Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan
yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan oleh murid maupun guru. Untuk itu,
pengelolaan perpustakaan memang membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu
masalah manajemen, mempunyai ide-ide segar dan bekerja secara professional di
perpustakaan. Setidaknya ada beberapa SDM dalam perpustakaan sekolah:
· Guru Pustakawan: guru pustakawan merupakan orang yang
bertanggungjawab secara penuh terhadap perpustakaan. Guru pustakawan harus
mempunyai kemampuan untuk mengelola perpustakaan, memahami visi dan misi
sekolah, dan juga memahami kurikulum yang diterapkan di perpustakaan
· Staf Pendukung: Biasanya diambilkan dari staf yang mempunyai
kemampuan teknis dalam bidang perpustakaan, yang akan membantu guru-pustakawan
dalam mengelola perpustakaan dalam keseharian
· Staf Divisi: Biasanya seorang staf yang mempunyai kemampuan khusus
dalam pengelolaan perpustakaan, seperti dalam pembuatan OPAC, Katalogisasi,
Pengelolaan koleksi referensi, Pengelolaan Koleksi Multimedia, Rancangan
Program Khusus seperti "kemampuan membaca", dan sebagainya.
6. Perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
manajemen perpustakaan. Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam
pengelolaan perpustakaan sekolah. Perencanaan akan menentukan sejauh mana
perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses
pembelajaran yang inovatif di sekolah.
BAB IV
PENUTUP
Dalam manajemen
perpustakaan sebetulnya ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan
tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh mana pengelola dapat
mensinergikan program-program perpustakaan dengan visi-misi sekolah serta
kebutuhan kurikulum yang diterapkan. Proses manajemen perpustakaan adalah
sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam
kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Akhir kata penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan
makalah program kerja perpustakaan ini oleh karena itu kritik dan saran sangat
penulis harapkan. Terima Kasih
Wassalamu'alaikum
warahmatullahi wa barokatuh
Kepala SMA N 98 Kepala Perpustakaan SMAN 98
Kastolani, M.PD Dra.
Dwi Mei Lestari
NIP. 197304081999031002 NIP.
196305021990022002
Program
Kerja Perpustakaan
TAHUN 2023
SMA NEGERI 98 JAKARTA
Jln. Jaha Kalisari – Pasar Rebo
Jakarta Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar